14 Februari 2008
Pecel Curing di Remang Wijilan
Di bawah remang-remang lampu jalanan, rabu malam, 13 Februari 2008 kemarin, saya, mas fadli dan mas paryo nongkrong di angkringan Jawil. Jalan Wijilan kalo yu ropi bilang.
Sambil menikmati nasi pecel curing kita ngobrol ngalor ngidul membicarakan tentang teman-teman kita asal Cilacap. Dan saat itu terbersit sebuah keinginan untuk membuat semacam Sistem Manajemen Informasi yang berbasis web sebagai pengembangan dari bentuk yang sudah ada seperti buletin atau koran lokal. Memang sudah banyak sarana untuk itu namun masih bersifat internal dan sempit lingkupnya. Informasi tentang Cilacap berbasis web yang ada mungkin sudah memadai namun tampaknya kurang dalam hal ekspansi kemasyarakatannya dan lebih cenderung sebagai informasi yang satu arah dari atas ke bawah.
Angringan di Wijilan tempat ide berawal
Dari obrolan ringan tersebut kami sudah membahas lebih serius sore tadi di markas Combine Yogyakarta dibantu Mas Maret dari Merapi Online. Dari berbagai konsep yang kami coba rumuskan, kami merasa perlu untuk membuat suatu sistem informasi dimana web hanyalah sekedar alat saja. Pemberdayaan masyarakat terutama di pedesaan menjadi fokus utama kegiatan ini. Dan web akan dibangun berdasarkan kebutuhan masyarakat Cilacap baik yang berada di Cilacap ataupun di luar Cilacap. Dari pengalaman yang kami dapatkan selama berkecimpung di dunia maya, untuk sementara kami mencatat beberapa need assesment, diantaranya adalah :
1. Profil daerah yang dalam jangka panjang dimungkinkan sampai tingkat desa.
2. Berita warga atau citizen jurnalism yang benar-benar berbasis warga sampai tingkat paling bawah.
3. Kebijakan publik.
4. Pemberdayaan masyarakat terutama dibidang ekonomi dan TI
5. Geografis
6. Budaya
7. List person
8. SMS gateway
Penguraian Need Assesment dan Rencana Struktural oleh Mas Fadli
Mengapa kami berpikir untuk membangun jaringan dengan simpul sampai ke tingkat desa..?
Ada informasi yang kami peroleh bahwa setelah ADD tahun lalu dialokasikan ke pengadaan komputer, untuk tahun ini alokasinya ke pengadaan internet. Bahkan informasi tersebut menyatakan bahwa alokasi dana internet itu per desa mencapai 42 juta rupiah.
Bukan rahasia umum lagi bila selama ini, kita khususnya pemerintah daerah terkesan setengah-setengah dalam memberdayakan masyarakat. Yakinkah kita komputer dan internet di desa yang sudah menghabiskan dana demikian besar akan mencapai sasaran, bila melihat kenyataan internetisasi di tingkat kecamatan yang sudah diprogramkan terlebih dahulu sampai saat ini boleh dikatakan jalan di tempat. Lihat juga program ADD tahun lalu yang hanya memprogramkan dana untuk pengadaan komputer semata tanpa ada pembinaan lebih lanjut dari pemda, sehingga kepedulian mereka terhadap aset tersebut sangat kurang. Seringkali saya menemukan kasus komputer desa yang rusak justru dimasukan gudang dengan alasan yang pakai paling si A atau si B, itupun untuk kepentingan yang entah apa...
Untuk itulah kami ingin masukan dari berbagai pihak tentang apa sih kebutuhan masyarakat yang kira-kira nanti bisa kita bantu dengan pembangunan portal ini. Arah langkah kami adalah bagaimana caranya dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat sampai ke level micro bisa menyadari dan merasa membutuhkan yang namanya informasi.
Penguraian system teknis oleh Mas Yossy dari CRI
Plasma-plasma pemberdayaan ekonomi yang sudah ada akan kami jadikan proyek percontohan. Mengapa harus ekonomi terlebih dahulu..? Karena kami menyadari kebutuhan perut di atas segala kepentingan lain. Diharapkan dengan motivasi ekonomi masyarakat menjadi giat belajar dan mendalami Teknologi Informasi setelah yakin bahwa teknologi itu memang sangat membantu peningkatan taraf hidupnya. Jadi dari beberapa kelompok pemberdayaan ekonomi masyarakat yang sudah berjalan efektif akan diarahkan untuk bisa saling berbagi dan diskusi dengan kelompok lainnya dengan memanfaatkan jaringan ini. Apabila ini sudah berjalan dan masyarakat sudah merasa internet menjadi bagian dari kebutuhan hidup, berbagai pengembangan bisa dilakukan dalam jangka panjang.
Dari awal langkah ini, kami sudah mulai menyusun draft draft strategi ke depan. Mengingat yang terberat itu bukan membangun websitenya melainkan bagaimana caranya membentuk masyarakat yang peduli dengan teknologi informasi. Memang banyak simpul-simpul LSM -karena kami bermaksud bergerak di luar jalur govermen dan akan berbasis komunitas - yang bisa digandeng untuk itu. Tapi kami tidak ingin terseret ke salah satu arah yang pada akhirnya bisa merancukan gerak kami sendiri. Jadi untuk tahap awal kami akan bergerak memanfaatkan netter-netter di daerah yang memiliki kepedulian terhadap hal ini. Tahun pertama target kami di setiap kecamatan sudah ada kontributor sebelum akhirnya dikembangkan ke tingkat desa.
Strukturnya pada tahap awal akan kami bentuk dalam bentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. SDM kami akan memanfaatkan yang sudah ada di plasma-plasma pemberdayaan desa dibantu oleh Himpunan Mahasiswa Cilacap di Yogyakarta (Himacita). Dukungan teknis dan tenaga ahli kami telah memperoleh komitmen dari Kelembagaan Sumber Daya untuk Pengembangan Jaringan Informasi Berbasis Komunitas atau Combine Resource Institution (CRI) Yogyakarta.
Perumusan draft bersama Mas Maret dari Merapi Online dan Mas Yosi dari CRI
Tujuan kami secara garis besar adalah memfasilitasi pengambangan jaringan informasi berbasis komunitas untuk mendukung :
1. Kearifan lokal yang berbasis kesadaran kritis, pengetahuan kolektif dan pluralitas nilai budaya.
2. Good Governance yang melibatkan berbagai pihak pemangku kepentingan secara inklusif, demokratis, transparan dan akuntabel.
3. Ekonomi kerakyatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai produktivitas komunitas, pelestarian lingkungan, kemanusiaan dan keadilan.
Karena ini masih bersifat konsep namun mendesak untuk segera diwujudkan, kami mohon masukan dari semua pihak agar maksud kami ini bisa segera terwujud baik itu secara teknis, struktural maupun fungsionalnya. Sebagai gambaran silakan teman-teman melihat web merapi online yang juga di tangani oleh CRI dan sudah efektif berjalan dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seputar merapi.
Demikian gambaran dari kami tentang tindak lanjut angkringan pecel curing. Mohon bantuan teman-teman untuk dapat menyebarluaskan informasi ini kepada pihak-pihak yang peduli dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya warga Cilacap. Mohon maaf kepada kaum ebeger untuk mode waras : on khusus di blog ini.
Buat teman-teman yang dari luar jalur MP bisa memberikan masukan melalui :
email : mamas_eko@telkom.net
YM : mamaz_eko999 (tapi maap, di add dulu ya. Soalnya lebih sering akses dari HP)
Telp/SMS : 6281391634777
atau dengan Mas Fadli
YM : barongan_cakep
Telp/SMS : 6285227111149
Terima kasih....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih