20 November 2011

Krisis Air

Di sini, datangnya musim hujan menjadi pertanda krisis air bersih sudah dimulai. Air memang melimpah, tapi penuh lumpur berwarna coklat keputihan. Mendingan musim kemarau. Air memang tak terlalu banyak, namun lebih jernih dibandingkan saat hujan. Tanah gambut sepertinya tak bisa menyaring air seperti pada tanah pasir. Banyaknya kotoran membuat filter pompa air jadi sering mampet.

Apalagi di seputaran tambang. Batubara disini termasuk batubara berkalori rendah. Batubara muda mudah larut dalam air sehingga saat hujan, limbahnya bisa terbawa air keluyuran kemana-mana. Mata air tempat aku biasa mandi di tengah hutan juga jadi penuh sampah saat hujan begini. Dedaunan dan ranting pohon yang hanyut memenuhi kubangan yang meminta kerja bakti dulu sebelum mulai mandi. Tapi memang kondisinya lebih mendingan dibanding di kamar mandi mess yang mirip jamu kunir asem. Masa tiap hari mandi susu coklat mulu..?

Janji perusahaan membuat water purifier sampai sekarang belum ada buktinya. Sebagai alternatif, kebutuhan air bersih disuplai dari PDAM menggunakan truk tangki. Tapi sempat heran juga ketika air kiriman PDAM sekarang ikutan keruh juga. Pas ketemu orang PDAM aku tanyakan apakah mesin pengolahan airnya rusak, kok air jadi agak keruh..?

Dari jawaban beliau, bari saat itu aku tahu. Kalo air yang dikirim selama ini bukan dari resevoir PDAM. Melainkan mengambil dari sungai tanpa diolah sama sekali. Mending kalo air dari mata air atau sungai di hutan yang masih bersih. Ini mah dari sungai kecil di belakang pasar Tamianglayang. Air sungai dari kota sama juga boong atuh, pak...

Gimana mau kerja dengan maksimal kalo mau mandi saja susah
Apa perusahaan emang tahu kalo aku anak manja ya..?
Mandinya jarang...

Mobile Post via XPeria

5 comments:

  1. mandi di BKT ama bebek yuuk..

    BalasHapus
  2. Bisa dijadikan strategi alesan untuk pulang balik jogja tuh ..buat mandi di jogja, gosok gigi di jakarta, andukane nang cilacap...

    BalasHapus
  3. Masalah air memang cukup membuat negeri kita ini repot. Tak hanya yang di wilayah kering, di wilayah yang kondisi airnya cukup pun terkadang juga tak bisa menikmati karena kondisi air nya yang tak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.

    BalasHapus
  4. jadi masih jarang mandi nih disana? :)

    BalasHapus
  5. Kalo pulang malah sering mandi toh, eh keramas lagi... hahahaha

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena