"Kenapa kamu tega mengkhianati aku dan melupakan anakmu..?" tanyaku tenang walau hati teramat sakit.
"Maaf kalau aku salah, yah.." jawabnya lirih.
"Semua orang bisa salah, tapi aku tetap ingin tahu alasan kamu."
"Ayah tahu kan keinginanku dari dulu..?"
"Keinginan yang mana lagi.? Sepertinya hampir semua yang aku mampu sudah aku belikan."
"Aku tak mempersoalkan materi, yah." jawabnya sambil menatapku. "Aku ingin punya suami yang benar-benar jadi pemimpin lahir batin. Bisa jadi imam buat keluarga. Aku juga rindu setiap sore melepas ayah dan anak pergi ke masjid. Aku ingin setiap waktu kita bisa ibadah bersama. Cuma itu keinginanku."
"Jadi itu yang membuat kamu berpaling..? Kamu benar mencintainya..?"
"Iya, yah. Aku jatuh cinta karena akhlaknya yang baik dan bisa mengajarkan aku banyak sekali soal agama..."
Setelah itu aku terdiam tak mampu bicara sepatah kata lagi. Namun dalam hati aku bertanya, "mampukan aku belajar agama secepatnya..? Biar pintar seperti selingkuhan istriku."
Hmmmm....
Aku pun ingin selingkuh dengan istri orang.
Rumput tetangga memang lebih indah untuk dinikmati...
gambar tidak ada hubungannya dengan jurnal
buat pemandangan doang...
ending nya negative
BalasHapuswaduh
BalasHapus