Menyambung blog saya mengenai hubungan teknologi dengan emosi, saya coba kemukakan beberapa contoh yang berkaitan dengan itu. Kita harus merubah mindset lama yang selalu membayangkan kalau yang disebut iptek itu adalah kecanggihan Super Komputernya IBM atau laboratoriumnya Intel. Arahkan pikiran kita bahwa teknologi adalah sesuatu yang teramat manusiawi dan humanitas sekali.
Internet dan ponsel telah menjadi perlatan standar yang wajib dimiliki sebegaimana tivi atau radio di jaman dulu. Internet telah berkembang sedemikian pesatnya dari hanya sekedar tampilan teks yang membosankan sampai menjadi full grafis dan animasi seperti sekarang ini. Internet hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendapatkan 50 juta pengguna. Sementara radio memerlukan 38 tahun untuk menarik 38 juta pengguna dan TV 13 tahun untuk memperoleh 50 juta pemakainya.
Fungsi internet yang hanya savy technology telah berubah menjadi fasilitas mengekspresikan emosi yang terpenting. Blogging, sharing foto dan video, komunikasi ke seluruh belahan dunia dengan biaya relatif murah adalah salah satu pendorongnya.
Sebagaimana pengaruh ponsel pada emosi pelanggan dimana sebuah riset menggambarkan 41% responden mengakui setelah memiliki ponsel, mereka lebih mudah mengungkapkan cinta melalui SMS. Jejak pendapat yang dilakukan Siemens Mobile di enam negara Asia melaporkan 40% responden jantungnya berdegup kencang saat mendengar SMS masuk. Lucunya saat SMS masuk ke ponsel orang lain, 79% responden mengaku ikut memeriksa ponselnya tanpa disadari.
Kita melihat di pasaran ponsel, Nokia boleh dikatakan meraih market tertinggi walaupun harganya bukan yang terendah dan kualitasnya bukan yang terbaik. Ini tak lepas dari produknya yang ergonomis, mudah dioperasikan dan mudah dicustomisasi desain atau casingnya. Penggunaan sistem operasi symbian turut mendukung kemudahan instal berbagai aplikasi dari pihak ketiga sesuai kebutuhan pemakainya. Semua itu mendukung penuh tag Nokia sebagai "Teknologi yang mengerti anda.." Teramat humanis bukan..?
Semua itu adalah peluang buat marketing untuk bisa menyiasati perolehan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi. Dan semua itu harus dimulai dari sekarang. Ingat pada kenyataan bahwa ponsel dan internet tak mungkin akan ditinggalkan konsumen sekarang-sekarang ini. Tapi akan semakin pesat dan semakin banyak dipergunakan orang.
Kreatiflah membangun emosional pelanggan terhadap produk kita dengan teknologi...
Arsip Angsakecil
Internet dan ponsel telah menjadi perlatan standar yang wajib dimiliki sebegaimana tivi atau radio di jaman dulu. Internet telah berkembang sedemikian pesatnya dari hanya sekedar tampilan teks yang membosankan sampai menjadi full grafis dan animasi seperti sekarang ini. Internet hanya membutuhkan waktu 5 tahun untuk mendapatkan 50 juta pengguna. Sementara radio memerlukan 38 tahun untuk menarik 38 juta pengguna dan TV 13 tahun untuk memperoleh 50 juta pemakainya.
Fungsi internet yang hanya savy technology telah berubah menjadi fasilitas mengekspresikan emosi yang terpenting. Blogging, sharing foto dan video, komunikasi ke seluruh belahan dunia dengan biaya relatif murah adalah salah satu pendorongnya.
Sebagaimana pengaruh ponsel pada emosi pelanggan dimana sebuah riset menggambarkan 41% responden mengakui setelah memiliki ponsel, mereka lebih mudah mengungkapkan cinta melalui SMS. Jejak pendapat yang dilakukan Siemens Mobile di enam negara Asia melaporkan 40% responden jantungnya berdegup kencang saat mendengar SMS masuk. Lucunya saat SMS masuk ke ponsel orang lain, 79% responden mengaku ikut memeriksa ponselnya tanpa disadari.
Kita melihat di pasaran ponsel, Nokia boleh dikatakan meraih market tertinggi walaupun harganya bukan yang terendah dan kualitasnya bukan yang terbaik. Ini tak lepas dari produknya yang ergonomis, mudah dioperasikan dan mudah dicustomisasi desain atau casingnya. Penggunaan sistem operasi symbian turut mendukung kemudahan instal berbagai aplikasi dari pihak ketiga sesuai kebutuhan pemakainya. Semua itu mendukung penuh tag Nokia sebagai "Teknologi yang mengerti anda.." Teramat humanis bukan..?
Semua itu adalah peluang buat marketing untuk bisa menyiasati perolehan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi. Dan semua itu harus dimulai dari sekarang. Ingat pada kenyataan bahwa ponsel dan internet tak mungkin akan ditinggalkan konsumen sekarang-sekarang ini. Tapi akan semakin pesat dan semakin banyak dipergunakan orang.
Kreatiflah membangun emosional pelanggan terhadap produk kita dengan teknologi...
Arsip Angsakecil
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih