12 April 2008

Kontroversi FITNA

Ribut-ribut soal film pendeknya Geert Wilders sudah lama saya dengar, dari sekedar protes, demo sampai Depkominfo memblokir beberapa website langsung dari backbone. Film itu pun sudah saya download sejak belum heboh seperti sekarang ini, tapi baru saja saya sempat putar beberapa menit yang lalu.

Awalnya saya cuek saja dan membiarkan film itu mengeram di folder download sampai bulukan, sampai saya chat dengan teman saya yang di Belanda. Dia menanyakan pendapat saya tentang film itu dan bagaimana pengaruhnya di Indonesia.

Bagi saya, walaupun film itu teramat menghina keyakinan saya, tapi saya berusaha menyadari. Mungkin memang itu salah satu dampak dari era internet. Kebebasan mengeluarkan apa saja yang kita mau tanpa bisa dibatasi oleh hambatan geografis membuat kita harus belajar menerima semuanya dengan kepala dingin. Namun di lain sisi kita juga harus bisa menahan diri dalam mengeluarkan pendapat kita. Masalahnya apakah semua orang bisa berpikir seperti ini..?

Film pendek yang dibuat oleh pemimpin partai Party for Freedom (PVV) di parlemen Belanda, yang memang sangat terkenal dengan pandangan kerasnya, berisi tentang pandangan sempitnya mengenai Islam dan Al Qur'an. Beberapa ayat di Al Qur'an dibelokkan olehnya menjadi suatu anggapan yang memotivasi ke arah terorisme dan penguniversalan Islam di dunia.

FITNA diluncurkan untuk pertama kalinya 27 Maret 2008 di situs video sharing Liveleak dalam versi bahasa Belanda dan Inggris. Versi bahasa Belanda dari film ini diklaim dilihat sekitar 1,6 juta kali dalam 2 jam sedangkan versi bahasa Inggris-nya dilihat 1,2 juta kali dalam 5 jam.

Wilders begitu berpikiran negatif terhadap Islam karena ia merasa bahwa Islam telah merusak kebebasan di Belanda yang begitu menjunjung tinggi Belanda sebagai sebuah negara demokrasi. Apalagi dia melihat begitu pesatnya perkembangan Islam di Belanda. Wilders melukiskan kitab suci umat Islam sebagai "buku fasis" yang menghasut orang untuk melakukan kekerasan.

Namun menurut saya ini hanyalah akal bulus Wilders untuk mencari keuntungan. Karena ia adalah pendukung Yahudi, isu semacam ini sangat penting untuk mendapatkan bantuan dana dari para jutawan Yahudi yang memang kebanyakan punya peran kuat di bidang ekonomi dan politik di negara Eropa dan Amerika Utara.

PM Belanda Jan Peter Balkenende begitu film itu diluncurkan langsung muncul di televisi untuk menjelaskan sikap pemerintah Belanda yang menyesalkan film itu. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, juga mengecam keras film itu, dan mengatakan bahwa sikap itu tidak bisa dibenarkan karena akan mengundang aksi kekerasan. Presiden UE yang kini dipegang oleh Slovenia menyebut film tersebut tidak membawa manfaat apapun selain hanya mengobarkan kebencian. Menlu Inggris, David Miliband, mengatakan hendaknya orang dapat menggabungkan komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai kebebasan berpendapat dan sekaligus menghormati keberagaman rasial dan keagamaan. Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith mengatakan bahwa film itu "sangat menghina" dan "upaya nyata untuk menimbulkan perpecahan di antara masyarakat kepercayaan".

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melarang peredaran film FITNA masuk ke Indonesia. SBY juga meminta kepada pemimpin negara Islam lainnya untuk menolak peredaran film tersebut. Presiden telah meminta Menteri Hukum dan HAM untuk mencekal Geert Wilders jika ingin masuk ke Indonesia. SBY juga minta kepada seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak terpancing dalam suasana permusuhan.

Mengapa harus ada permusuhan di dunia ini yak..?

Arsip Angsakecil

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena