Kegiatan droping logistik hari ini ke daerah Srumbung dihadang hujan deras. Air dari selokan sepanjang pinggir jalan tak mampu menampung banyaknya air sampai meluap ke jalan sampai setengah roda. Kali Putih yang berhulu di lereng Merapi juga kelihatan meningkat pesat debit airnya.
Pakaian basah kuyup dan tak ada lagi pakaian ganti, memaksaku untuk segera pulang ke rumah setelah kegiatan selesai. Memang banyak pakaian pantas pakai menumpuk di gudang. Tapi aku tak biasa mengenakan baju orang lain, jadi rasanya kok males banget dan memilih kembali ke Jogja menerobos hujan lebat.
Cukup menyebalkan ketika selepas Sleman kondisinya terang benderang tak ada bekas air setetespun di jalanan sementara aku bagai tikus kecebur got. Lebih menyebalkan lagi begitu masuk kota, jembatan dekat RS Sardjito ditutup polisi karena kali Code meluap. Belok ke arah Gondolayu kondisinya sama. Hampir sejam cuma dilempar sana-sini oleh polisi yang menutup jalan sampai akhirnya diarahkan ke Malioboro. Sampai perempatan kantor pos sudah mulai macet sepanjang jl Sultan Agung. Jembatan Sayidan memang tidak ditutup, tapi kondisinya macet parah.
Cukup ironis ketika melihat suasana Jogja yang begitu cerah, sepanjang Malioboro dari stasiun Tugu sampai Gedung Agung begitu padat dengan manusia bersukacita. Namun tak sampai 1 km di sebelah timurnya ribuan orang mengungsi di sepanjang bantaran sungai yang aman. Sepintas air terlihat sudah menenggelamkan rumah dan tampak keruh membawa material vulkanik dari lereng Merapi. Tak bisa diprediksi kali Code akan segera surut atau tambah meluap. Karena walau di Jogja sangat cerah, hujan di lereng Merapi dari siang tadi sampai aku meluncur ke Jogja masih saja deras. Kerugian harta benda pasti cukup besar, tapi aku harap tidak perlu ada korban jiwa.
Hanya itu laporan sepintas kilas dari kali Code. Laporan terakhir dari tipi selepas isya mengatakan debit air masih terus meningkat. Semoga saja segera surut. Yang pasti aku sudah kembali damai bersama keluarga di Kotagede sebelum esok pagi kembali ke lereng Merapi.
Pakaian basah kuyup dan tak ada lagi pakaian ganti, memaksaku untuk segera pulang ke rumah setelah kegiatan selesai. Memang banyak pakaian pantas pakai menumpuk di gudang. Tapi aku tak biasa mengenakan baju orang lain, jadi rasanya kok males banget dan memilih kembali ke Jogja menerobos hujan lebat.
Cukup menyebalkan ketika selepas Sleman kondisinya terang benderang tak ada bekas air setetespun di jalanan sementara aku bagai tikus kecebur got. Lebih menyebalkan lagi begitu masuk kota, jembatan dekat RS Sardjito ditutup polisi karena kali Code meluap. Belok ke arah Gondolayu kondisinya sama. Hampir sejam cuma dilempar sana-sini oleh polisi yang menutup jalan sampai akhirnya diarahkan ke Malioboro. Sampai perempatan kantor pos sudah mulai macet sepanjang jl Sultan Agung. Jembatan Sayidan memang tidak ditutup, tapi kondisinya macet parah.
Cukup ironis ketika melihat suasana Jogja yang begitu cerah, sepanjang Malioboro dari stasiun Tugu sampai Gedung Agung begitu padat dengan manusia bersukacita. Namun tak sampai 1 km di sebelah timurnya ribuan orang mengungsi di sepanjang bantaran sungai yang aman. Sepintas air terlihat sudah menenggelamkan rumah dan tampak keruh membawa material vulkanik dari lereng Merapi. Tak bisa diprediksi kali Code akan segera surut atau tambah meluap. Karena walau di Jogja sangat cerah, hujan di lereng Merapi dari siang tadi sampai aku meluncur ke Jogja masih saja deras. Kerugian harta benda pasti cukup besar, tapi aku harap tidak perlu ada korban jiwa.
Hanya itu laporan sepintas kilas dari kali Code. Laporan terakhir dari tipi selepas isya mengatakan debit air masih terus meningkat. Semoga saja segera surut. Yang pasti aku sudah kembali damai bersama keluarga di Kotagede sebelum esok pagi kembali ke lereng Merapi.
jarak satu kilo saja keadaan sudah begitu berbeda yah Om >.<
BalasHapussemoga cepet surut >.< dan yang mengungsi diberikan ketabahan *amin*
Astaga.. Code meluap?..
BalasHapussaya baru tahu baca ini loh... semoga nggak terjadi apa-apa, kasihan mereka yang ada dibantaran.
semoga gak terjadi banjir ya...kasian rakyat sana :(
BalasHapustetap jaga kesehatan pak spy bisa tetap membantu sesama :)