05 November 2010

Macul

Setelah beberapa hari praktek infrastruktur kelistrikan di ruang data center, pelajaran selanjutnya adalah pasang kabel feeder power dari gardu ke server. Karena dua lokasi itu berada di gedung yang berbeda, berarti judul pekerjaannya adalah menggali tanah dan aspal.

Lumayan mengasyikan juga untuk memegelkan badan. Biasanya macul sawah setekem aja sebentar dah loyo, ini beberapa hari nonstop menggali aspal berikut batu pondasinya dibawah cuaca ga menentu antara panas dan hujan. Bukan melepuh kulit telapak tangannya yang aku permasalahkan. Tapi rada was was kalo berita aku belajar maculnya sampai ke kampung.

Sejak awal mertua sangat tidak menganjurkan aku membawa pergi anaknya dari kampung. Makan ga makan asal kumpul. Soal kerjaan ga perlu bingung. Asal mau belepotan lumpur setahun bisa panen padi 3 kali. Namun aku selalu menolak dengan alasan ga bisa macul. Kalo sekarang aku lulus ujian macul dengan predikat cum laude dan ketauan ortu, bisa-bisa didaulat balik kampung neh. Heheh...

Tapi lumayan lah bisa nambah skill. Siapa tahu suatu saat profesi tukang gali kubur banyak dicari. Kan bisa banting stir tuh.

Ayo, siapa mau jadi pemesan pertama. Bonus pijit deh...
Pake pacul tapinya...

Mobile Post via XPeria

3 comments:

  1. siap2 disuruh pulang macul sawah nie >.<

    BalasHapus
  2. Widih... klo cuma macul tanah aku yo sering ng'bantuin tonggo yg lagi bangun rumah.. tapi klo udah macul aspal ndak ikut2 deh Brow hhe... berat tuh kayanya...... dinikmatin aja deh....

    BalasHapus
  3. olah raga tangan ya ^_^

    tetap semangat sobat......

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena