12 November 2010

Relawan bukan superhero

Banyak yang mengatakan menjadi relawan itu mudah. Tapi buatku itu bukan hal gampang. Sekedar kemauan saja tak bakalan cukup, karena ketika sudah tiba di lapangan beragam masalah pasti menghadang.

Mengelola beberapa orang pasukan sukarela jauh lebih sulit dibanding memenejeri sekian banyak karyawan di tempat kerja. Tidak adanya ikatan dinas diantara orang-orangnya membuat kita harus memiliki kesabaran yang lebih. Seperti misalnya saat kita super lelah di lapangan dan melihat ada teman yang kerjaannya cuma tiduran atau onlen terus seperti aku, tak bisa kita berkecakpinggang di depannya. Kepada orang lain kita hanya bisa meminta dan tak boleh memerintah. Mau atau tidak memenuhi permintaan kita, tak bisa kita berbuat apa-apa.

Apalagi dalam kondisi ngantuk, lapar, panas dan sederet kondisi yang tak enak, benturan antar relawan seringkali terjadi walau tak frontal. Tanpa toleransi ekstra, perang dingin jangka panjang tak jarang terjadi. Apalagi bila koordinator yang ditunjuk tak mampu merangkul dan mengakomodasi pasukan yang ada, keributan kecil selalu ada setiap waktu.

Ini yang mungkin perlu dipikirkan sebelum kita putuskan untuk menjadi relawan bencana, terutama bila memilih untuk bergerak di garis depan. Relawan bukan karyawan yang gajian. Bensin, pulsa dan kadang makan harus merogoh kocek pribadi. Relawan pun bukan robot yang bisa bekerja sepanjang waktu tanpa ngomel.

Apalagi bila harus berjalan dalam kurun waktu yang lama. Sekolah, pekerjaan, keluarga dan anak istri juga menjadi masalah tersendiri untuk mengaturnya agar tidak ada masalah tambahan. Makanya heran juga kepada pemerintah yang memiliki petugas dan dana hampir tak terbatas tapi kerjanya mblegedreg. Sampai-sampai warga lebih percaya kepada relawan daripada aparat negara.

Bila memang relawan adalah supehero, haruskah pengelolaan negara ini juga diserahkan kepada relawan..?

Mbuhlah mumet...

Mobile Post via XPeria

5 comments:

  1. menjadi relawan harus bisa mengubur egoisme diri ya... >.<

    BalasHapus
  2. Bener sob.. aku setuju sepenuhnya... menjadi relawan emank gak gampang... dan aku setuju sama kata-katanya JK waktu diwawancarai kmaren...

    " klo takut Ombak ya jangan ke mentawai, klo takut api ya jangan ke merapi"

    mungkin agak pedas tapi ya bener klo dipikir2... jangan sampe bukannya ikut nolong justru kita yg ditolong...

    kayanya relawan emank bukan Superhero hhe.. :P tapi biarpun begitu aku tetep kagum sama mereka..

    BalasHapus
  3. wah, kok ada logonya palu arit....

    BalasHapus
  4. Siki esih dadi relawan po mas rawins, semangat mas semoga ulih ganjaran sekang sing kuoso. Superhero sprtinya sprt mas rawins dan kawan2 ini perlu di jadiian PNS juga hahaha........... ben tambah semangat!!

    BalasHapus
  5. kudune sing jadi reLawan itu adaLah petugas pemerintahan, kan udah di gaji dari uang rakyat :D

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena