Puskesmas Sawangan II Magelang 15 Nopember 2010, tiba-tiba menjadi ramai dan banyak petugas medis siap siaga. Aku pikir ada mobilisasi umum tenaga medis pemerintah yang selama ini mblegedreg menangani pengungsi. Ternyata salah besar...
Hari-hari sebelumnya, petugas medis disitu tak pernah stand by 24 jam. Bahkan menurut pengakuan relawan yang disitu, tak jarang mereka cuma nongol 2 atau 3 jam saja dalam sehari. Sampai-sampai relawan sering kelabakan ketika ada pengungsi gawat darurat yang butuh bantuan medis. Untung saja petugas medis TNI sering bolak-balik, jadi tak perlu terlalu banyak misuh-misuh ketika ada yang sakit.
Yang agak parah adalah ketika ada sumbangan atau donasi kemanusiaan masuk. Barang-barang itu seolah haram bila langsung diterima pengungsi dan harus masuk gudang dulu. Padahal sampai saat ini judulnya belum pernah berubah, yang pegang kunci gudang tak selalu ada di tempat.
Dan mendadak siap siaganya para petugas medis kemarin itu, ternyata bukan karena mereka telah sadar akan tugasnya atau minimal telah tergugah rasa kemanusiaannya. Tapi cuma mau setor silit berkaitan adanya kunjungan dari MerC Singapore yang cukup besar donasinya dalam penanganan bencana Merapi ini.
Padahal mereka bertugas di ring 2 wilayah bahaya. Bagaimana dengan mereka yang jauh di Jakarta sana.. Sampai kapan budaya narsis semacam ini akan tetap bertahan dalam diri petugas negara kita..? Ga merasa bersalah apa ya, bikin aku misuh-misuh setiap waktu..?
Mobile Post via XPeria
Hari-hari sebelumnya, petugas medis disitu tak pernah stand by 24 jam. Bahkan menurut pengakuan relawan yang disitu, tak jarang mereka cuma nongol 2 atau 3 jam saja dalam sehari. Sampai-sampai relawan sering kelabakan ketika ada pengungsi gawat darurat yang butuh bantuan medis. Untung saja petugas medis TNI sering bolak-balik, jadi tak perlu terlalu banyak misuh-misuh ketika ada yang sakit.
Yang agak parah adalah ketika ada sumbangan atau donasi kemanusiaan masuk. Barang-barang itu seolah haram bila langsung diterima pengungsi dan harus masuk gudang dulu. Padahal sampai saat ini judulnya belum pernah berubah, yang pegang kunci gudang tak selalu ada di tempat.
Dan mendadak siap siaganya para petugas medis kemarin itu, ternyata bukan karena mereka telah sadar akan tugasnya atau minimal telah tergugah rasa kemanusiaannya. Tapi cuma mau setor silit berkaitan adanya kunjungan dari MerC Singapore yang cukup besar donasinya dalam penanganan bencana Merapi ini.
Padahal mereka bertugas di ring 2 wilayah bahaya. Bagaimana dengan mereka yang jauh di Jakarta sana.. Sampai kapan budaya narsis semacam ini akan tetap bertahan dalam diri petugas negara kita..? Ga merasa bersalah apa ya, bikin aku misuh-misuh setiap waktu..?
Mobile Post via XPeria
wah.setor sili*t.. aduh.. kata lainnya cari muka.. gitu ya.. salam kenal sob..
BalasHapushoalah, kalau ada yang mengunjungi terutama dengan dana besar baru mau berboyong2 datang >.<
BalasHapuswah jan piye toh sing gowo kuncine?.. @_@
BalasHapusFotonyaaa vulgaaar...LOL
haha.. baru sadar kl judlnya bisa di baca jadi "setor si lit"
BalasHapushaha.. konyol dan jorok... :)
sopo Lik sing teka?, Mbak Pamela yo?. bagi-bagi Lik :D
BalasHapus