15 Oktober 2009

Balapan Motor

Walau tidak suka kebut-kebutan, tetap saja motor kuminta bengkel untuk disetel balap. Bukan untuk balapan, tapi sewaktu-waktu aku suka butuh power mesin yang lebih dari umumnya. Seperti ketika harus nguber jambret beberapa waktu lalu. Atau ketika ada tugas luar kota yang butuh gerak cepat.

Aku ga suka usil, tapi kalo ada yang ugal-ugalan otak iseng pasti muncul. Seperti ketika jalan ke Magelang pagi tadi. Ada motor yang motong seenaknya tanpa aba-aba, padahal lalu lintas lagi padat. Aku uber malah zig zag di jalanan. Yaudah, Jogja Magelang jadi cepet nyampe dipake balapan.

Cuman, aku ga suka nyalip kalo lagi balapan begitu. Aku lebih suka nginthil di belakang knalpotnya. Ini permainan psikologi yang sering aku lakukan. Apalagi kalo pas jalan malam di daerah sepi. Kalo kita nyalip, orang akan terpacu untuk nguber. Dengan cara dibuntutin terus, kebanyakan orang bubar konsentrasinya dan kadang sampai was-was ga karuan.

Soalnya aku pernah seperti itu dulu. Sekitar jam 11 malem, dari Wangon sampai Karangpucung aku dibuntutin orang terus. Aku pelan ikut pelan, aku ngebut ikut ngebut. Padahal sepanjang jalan didominasi hutan dan jarang pemukiman. Kebayang ga apa yang aku rasakan saat itu. Ini orang maksudnya apa..? Orang jahat apa malah polisi mau nangkep..? Hahahaha...

Sampai terminal Karangpucung langsung aku berhenti di depan pos DLLAJR. Eh, orang itu malah berhenti di sebelahku. Aku perhatikan kok ga kenal. Mana tampangnya serem lagi. Sebelum aku berpikir lebih jauh, orang itu nanya duluan, "mau ke Sidareja apa Majenang, mas..?"

"Maksudnya..?" tanyaku bingung.
"Kalo ke Sidareja bareng ya, soalnya takut naik motor ga ada temen..."

Howalaaaah....
Emangnya cuma elo yang ketakutan...

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena