Dalam hidup kadang kita terjebak adalam rutinitas yang menjemukan. Tiap hari hanya dari itu ke itu saja. Bangun tidur kuterus mandi, berangkat ngantor, pulang malem lalu tidur lagi. Paling kalo pas kebelet nyempatin nglembur bentar sebelum tidur lagi. Pas nemu hari libur, jadwalnya berubah bangun tidur kutidur lagi sampai lupa minum kopi, apalagi menggosok gigi.
Dalam pola hidup semacam itu, aku seringkali merasa tidak adil kepada badanku sendiri. Aku rasa perasaan ini cuma mau enaknya saja. Otak diperas setiap hari, perut dimanja dengan makanan asal enak tapi tak sehat, paru-paru disesaki asap knalpot, rokok dan udara AC. Telapak kaki tak lagi pernah dipijat kerikil jalanan. Mau keluar sebentar pun, mendadak mencari kunci kontak.
Jalan kaki males, olah raga apa lagi. Perawatan kesehatan maunya yang serba instan. Cukup minum bermacam suplemen yang entah bener sehat atau malah cuma korban iklan tipi. Dari sekedar vitamin C murahan sampai jus noni yang sebotol ratusan ribu dibeli. Tapi sekedar jalan ke warung padang yang paling jaraknya 500 meter kok wegah.
Ada sih freestyle glider di pojokan dapur. Aturan pabriknya sehari minimal pakai 30 menit, recomended 2 x 30 menit. Tapi belum sampai 10 menit bawaannya mau udahan melulu. Trus ga bisa tiap hari lagi. Bangunnya aja jam 8 terus, itupun dibangunin telepon dari konsumen yang nanya dah di kantor pa belum.
Akhirnya alat olah raga itu cuma jadi tempat latihan ngelempar handuk atau baju kotor tiap sore. Hahahahaha...
Kapan aku bisa belajar adil yak..?
Minimal kepada diriku sendiri...
Dalam pola hidup semacam itu, aku seringkali merasa tidak adil kepada badanku sendiri. Aku rasa perasaan ini cuma mau enaknya saja. Otak diperas setiap hari, perut dimanja dengan makanan asal enak tapi tak sehat, paru-paru disesaki asap knalpot, rokok dan udara AC. Telapak kaki tak lagi pernah dipijat kerikil jalanan. Mau keluar sebentar pun, mendadak mencari kunci kontak.
Jalan kaki males, olah raga apa lagi. Perawatan kesehatan maunya yang serba instan. Cukup minum bermacam suplemen yang entah bener sehat atau malah cuma korban iklan tipi. Dari sekedar vitamin C murahan sampai jus noni yang sebotol ratusan ribu dibeli. Tapi sekedar jalan ke warung padang yang paling jaraknya 500 meter kok wegah.
Ada sih freestyle glider di pojokan dapur. Aturan pabriknya sehari minimal pakai 30 menit, recomended 2 x 30 menit. Tapi belum sampai 10 menit bawaannya mau udahan melulu. Trus ga bisa tiap hari lagi. Bangunnya aja jam 8 terus, itupun dibangunin telepon dari konsumen yang nanya dah di kantor pa belum.
Akhirnya alat olah raga itu cuma jadi tempat latihan ngelempar handuk atau baju kotor tiap sore. Hahahahaha...
Kapan aku bisa belajar adil yak..?
Minimal kepada diriku sendiri...
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih