Stafku cuti beberapa hari. Ternyata dia ikutan tes CPNS di daerahnya. Pas aku tanya, kenapa pengen jadi PNS, dia jawabnya gini.
"Gaji lumayan, kerjanya ga terlalu berat. Banyak waktu luang buat cari sampingan. Udah gitu dapat pensiun lagi..."
Kalau saja cuma dia yang berpikir seperti itu, mungkin aku masih bisa berbangga hati jadi warganegara Indonesia. Cuma bila melihat kenyataan di lapangan, mau ga mau sedih juga.
Bikin KK dan KTP saja prosesnya lama. Aku pikir, pegawai kelurahan itu super sibuk. Ternyata disamperin ke kelurahan, ada yang main catur, baca koran, isi TTS, dll dll
Udah gitu masih ada yang sempat berbaik hati, "kalo mau cepet, sini tak bantu, pak. Paling nambah berapa..."
Mungkin perlu diadakan survai independen tentang calon-calon PNS yang mendaftar. Berapa persen yang benar-benar ingin bekerja profesional melayani masyarakat, dan berapa persen yang cuma mau jadi parasit di negara ini.
Baru mau ikutan tes aja sudah begitu pola pikirnya, setelah diterima nanti mau jadi apa kira-kira..?
Wajar saja ketika ditanya pake nyogok apa engga, kelihatannya tidak terbebani. Niat awalnya saja sudah begitu.
Pelayanan masyarakat diswastakan juga nyatanya tidak efektif. Karena pada pelaksanaannya juga tidak ada idealisme yang fanatik sebagai abdi masyarakat. Mereka tetap saja abdinegara yang hanya mengabdi pada negara yang menggaji mereka. Padahal negara ini sudah bukan milik rakyat lagi. Melainkan milik segelintir orang yang merasa punya kekuasaan.
Mau dibawa kemana negaraku ini ya..?
"Gaji lumayan, kerjanya ga terlalu berat. Banyak waktu luang buat cari sampingan. Udah gitu dapat pensiun lagi..."
Kalau saja cuma dia yang berpikir seperti itu, mungkin aku masih bisa berbangga hati jadi warganegara Indonesia. Cuma bila melihat kenyataan di lapangan, mau ga mau sedih juga.
Bikin KK dan KTP saja prosesnya lama. Aku pikir, pegawai kelurahan itu super sibuk. Ternyata disamperin ke kelurahan, ada yang main catur, baca koran, isi TTS, dll dll
Udah gitu masih ada yang sempat berbaik hati, "kalo mau cepet, sini tak bantu, pak. Paling nambah berapa..."
Mungkin perlu diadakan survai independen tentang calon-calon PNS yang mendaftar. Berapa persen yang benar-benar ingin bekerja profesional melayani masyarakat, dan berapa persen yang cuma mau jadi parasit di negara ini.
Baru mau ikutan tes aja sudah begitu pola pikirnya, setelah diterima nanti mau jadi apa kira-kira..?
Wajar saja ketika ditanya pake nyogok apa engga, kelihatannya tidak terbebani. Niat awalnya saja sudah begitu.
Pelayanan masyarakat diswastakan juga nyatanya tidak efektif. Karena pada pelaksanaannya juga tidak ada idealisme yang fanatik sebagai abdi masyarakat. Mereka tetap saja abdinegara yang hanya mengabdi pada negara yang menggaji mereka. Padahal negara ini sudah bukan milik rakyat lagi. Melainkan milik segelintir orang yang merasa punya kekuasaan.
Mau dibawa kemana negaraku ini ya..?
Ilustrasi Her is my inspiration
Karya Anton Hadiyono
Tujuh Bintang Art Space
wuuiiiih keren banget.....
BalasHapustapi saya beda, saya jadi PNS karena pengen saja.....
hahaaa...