14 Desember 2009

Koin Prita dan Anak Jalanan

Pengaruh media memang sangat dahsyat terhadap opini publik. Seperti beberapa waktu lalu ketika aku muter warung-warung sepanjang jalan dekat galeri untuk menukar koin, dukungan ibu-ibu sangat mengagumkan. Hampir setiap hari mereka datang ke kantor untuk menukarkan koinnya kepadaku. Ada juga satu dua yang ga minta tuker, ikut nyumbang Prita katanya.

Termasuk anak-anak jalanan juga tak mau ketinggalan. Mereka tak kenal lelah di perempatan jalan mengacung-acungkan dus mie instan bertuliskan "Koi Untuk Prita."

Dan siang tadi aku sempat bicara kepada salah satu anak di traffic light. "Cah, sumbangan Prita udah tutup kok masih minta.."

"Apa iya, pak?"
"Tadi malem kan ada beritanya di tipi, emang ga liat..?"
"Aku nonton Safa dan Marwah, pak. Wegah nonton berita."

Aku suruh nanya ke tukang koran yang ga jauh dari situ, dia malah manggil temannya. Trus dengan cueknya ngobrol di dekatku.

"Jare bapak iki, sumbangan Prita wes ditutup."
"Lha trus piye..?" tanya temannya.

Yang ditanya malah nunjuk tulisan di dus tempat uang, "Iki tulisane diganti opo neh yo..?"

"Tak takon mas Anu sek yo.." jawabnya sambil ngeluarin hape lalu smsan.

Ealaaah...

1 comments:

  1. hahaaaa.....
    jiancuk jiancuk....
    masalah orang lain dimanfaatkan orang lain yg juga bermasalah......

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena