08 Desember 2009

Ngambek Dengan Baik

Hari yang menyebalkan. Dari pagi sms isine orang ngamuk terus. Padahal cuma urusan duit sejuta, dan statusnya sumbangan sosial. Yang kalo mau instropeksi diri, salah siapa kirim proposalnya telat.

Walau aku juga manusia biasa yang punya amarah, tapi ada beberapa hal yang aku hindari. Salah satunya ngamuk di telepon atau sms. Aku kan tak pernah tahu orang yang akan aku marahi sedang apa dan dimana. Bagaimana kalo dia sedang dalam perjalanan, trus emosinya ikut naik. Kalo celaka, apa ya aku ga kebagian dosanya..?

Untuk hal yang satu itu aku belajar dari istriku. Ketika anyar menikah, aku mengajak istri ke galeri ketika ada even. Ada SPG yang ga tahu kalo itu istriku dan nglendot sambil bilang kangen. Istriku ga bereaksi, malah stafku yang njimprak-jimprak.

Sampai di rumah baru aku tanya, kenapa tadi diam saja. Beliau dengan arif menjawab begini, "Aku bisa marah, tapi aku kan ga bisa mempermalukan suami di depan umum. Lagi pula perjalanan pulang lumayan jauh. Kalo sambil emosi tar malah celaka.."

"Trus marahnya kapan dong..?"

"Bentar lagi nunggu capeknya ilang..."

"Boleh, tapi sambil kelon yaaa..."

Asiiik...

Marah dengan etika ternyata indah juga...

Ilustrasi Peace Maker
Karya Adjie Dharma
Tujuh Bintang Art Space

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena