12 Desember 2009

Kangen Baca Buku

Jalan-jalan di Gramedia, aku kok jadi inget kebiasaan lama. Dulu setiap minggu pasti belanjanya buku. Sampai-sampai kamar kos-kosan wujudnya persis loakan buku. Disebut perpus ga pantes, berantakan soalnya...

Dari dulu aku seneng nulis. Oleh karena itu aku seneng membaca. Buatku mempelajari sesuatu lebih mudah masuk otak dengan menulis daripada membaca.
Ketika menulis suatu masalah, aku harus membaca banyak refrensi. Sekaligus sebagai persiapan kalo-kalo ada sanggahan atas tulisanku, karena dulu aku suka menulis diktat atau bahan diskusi.

Ketika mulai mengenal komputer dan internet, kebiasaan menulis pindah ke blogspot. Lebih banyak topik bisa ditulis karena pembacanya lebih jamak. Bahan bacaan pun pindah dari buku cetak ke website. Karena lebih mudah untuk menempelkan link ketika merujuk sumber.

Ketika blogspot tempat diskusiku dihancur leburkan orang, aku ngungsi ke multiply. Banyak teman diskusi aku temukan disitu, walau debat kusir cuma pada awal komen dan pada akhirnya nyampah juga.

Ketika bencana pesbuk melanda, budaya nge-junk merambah Multiply juga. Sangat sulit untuk mencari teman diskusi sehingga aku pun ikut-ikutan buang sial semata.

Untung masih ada Kompasiana yang bisa sedikit mengobati kerinduanku akan diskusi kecil di blog. Tapi masalahnya justru pindah ke diriku. Kelamaan nyampah ternyata membuat otak jadi sampah juga. Sekarang sudah terasa sulit untuk menulis serius seperti dulu. Otak maunya diajak berceloteh doang.

Makanya aku mulai melirik buku-buku cetak lagi. Walau lebih boros dari segi anggaran, tapi kelihatannya lebih nyaman. Kangen juga seperti dulu, sambil nunggu bis, sambil naik becak, sambil beol, aku selalu ditemani buku bacaan.

Cuma susahnya, sekarang kalo baca biar cepet masuk aku harus sambil ngemil. Tapi cemilannya yang masuk, bacaannya tau kemana...

Ilustrasi Puisi Tangga
Karya Azhar Horo
Tujuh Bintang Art Space

2 comments:

  1. Buku cetak memang lebih baik tapi setiap waktu malah tambah mahal...
    Saya walaupun sering online, tapi belum pernah download e-book atau sejenisnya, paling-paling cuman baca2 blog orang...

    Buku cetak masih lebih berguna...

    BalasHapus
  2. Lama-lama terasa kok, baca di monitor kurang nyaman. Lebih enak baca buku yang bisa kapan saja dan dimana saja.

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena