01 Januari 2010

Masih Seperti Kemarin

Awal tahun yang oleh sebagian orang dirayakan gegap gempita bak menyambut pahlawan menang perang, malah aku isi dengan acara tidur seharian. Paling bangun sebentar kalo terasa lapar, lalu tidur lagi.

Buatku hari ini tetap sama dengan hari kemarin, walau tahunnya sudah berganti. Masih teramat banyak hutang-hutang pekerjaan yang belum selesai. Sampai-sampai aku tak sempat memikirkan rencana baru di awal tahun ini.

Walau sudah setahun lebih, hantaman krisis Oktober 2008 buatku masih terasa sampai sekarang. Langkah masih tetap tersendat dan penuh perhitungan agar tak terperosok. Membuat target pun harus pakai acara tawar menawar agar tak terlalu berat untuk dicapai.

Pokoknya tahun ini masih sama dengan yang lalu. Tetap tidak berpikir muluk-muluk. Tak perlu iri dengan pejabat yang gajinya gede, dapat jatah mobil mewah, masih korupsi juga. Mendingan mencontoh penjual dedak di pasar. Laku 10 kilo, tepuk tangan. Laku sekilo juga tetap tepuk tangan. Atau mencontoh ketabahan petani pare. Mereka tetap tak mengeluh, walau hasil panennya sekebon pahit semua.

Cukupkan dulu kebutuhan hidup pada kata "mangan wareg, nyandhang rapet, turu anget..."
Selamat Tahun Baru 2010, buat yang merayakannya...

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena