Bicara tentang toilet memang tidak pernah ada habisnya. Pembahasannya sama banyaknya dengan namanya itu sendiri. WC, kakus, jumbleng, tandas, dll dll
Walau kelihatannya sepele dan sering disepelekan hanya karena tempat orang membuang kotoran, tapi fungsinya tetap saja sangat primer. Apalagi di jaman sekarang, fungsi sekundernya malah kayaknya lebih banyak. Eh, ga jaman sekarang aja ding. Dari dulu juga sudah ada penyalahgunaan fungsi toilet, cuma beda penggunaannya aja.
Dulu jaman toilet masih berbentuk nongkrong di sungai, aku suka memanfaatkan waktu untuk melihat yang mandi apa nyuci baju. Ketika toilet pindah ke atas kolam ikan, sambil ngebom aku bawa pancing juga, walau itu kolam orang lain.
Saat toilet mulai pindah ke kamar mandi, fungsi tambahannya adalah sebagai tempat menghayal. Diakui atau tidak, jaman masih ngetop-ngetopnya majalah Aneka Yess dan aku masih suka kirim cerpen, toilet merupakan tempat cari inspirasi yang tiada habisnya. Di saat mulai belajar merokok, di situ juga tempat favorit yang katanya paling nikmat di dunia untuk bermain-main dengan asap. Dan yang lebih penting, toilet juga pernah menjadi ajang untuk melepaskan beban berat seorang remaja yang mulai beranjak dewasa.
Kini fungsinya pun tak jauh berbeda. Pagi-pagi begitu sampai di kantor, acara pertama pasti ke toilet. Tak lupa membawa communicator untuk buka-buka email pribadi atau jejaring sosial memanfaatkan hotspot kantor. Tak jarang aku lupa bahwa hajatku sudah terbuang semua karena keasyikan online. Paling sering kegiatan itu terhenti oleh teriakan pelukis antri yang mau mandi. "Beol apa tidur hoooi...!!"
Temanku di kantor juga sama tuh. Setiap kali ke toilet bukannya bawa tisu tapi koran. Kalo stafku yang cewek lain lagi, ke toilet perabotan dan kosmetik ikut diboyong juga. Atau kalo lagi ribut dengan cowoknya di telepon, tempat favoritnya juga toilet. Biar kalo jengkel, hapenya tinggal diceburin ke kloset kali yah..?
Tapi ada satu yang tidak berubah dari dulu sampai kini. Apapun wujud toiletnya, aku tidak punya posisi lain selain jongkok. Dibilang kampungan juga biarin...
Apa fungsi lain toilet untuk anda..?
Walau kelihatannya sepele dan sering disepelekan hanya karena tempat orang membuang kotoran, tapi fungsinya tetap saja sangat primer. Apalagi di jaman sekarang, fungsi sekundernya malah kayaknya lebih banyak. Eh, ga jaman sekarang aja ding. Dari dulu juga sudah ada penyalahgunaan fungsi toilet, cuma beda penggunaannya aja.
Dulu jaman toilet masih berbentuk nongkrong di sungai, aku suka memanfaatkan waktu untuk melihat yang mandi apa nyuci baju. Ketika toilet pindah ke atas kolam ikan, sambil ngebom aku bawa pancing juga, walau itu kolam orang lain.
Saat toilet mulai pindah ke kamar mandi, fungsi tambahannya adalah sebagai tempat menghayal. Diakui atau tidak, jaman masih ngetop-ngetopnya majalah Aneka Yess dan aku masih suka kirim cerpen, toilet merupakan tempat cari inspirasi yang tiada habisnya. Di saat mulai belajar merokok, di situ juga tempat favorit yang katanya paling nikmat di dunia untuk bermain-main dengan asap. Dan yang lebih penting, toilet juga pernah menjadi ajang untuk melepaskan beban berat seorang remaja yang mulai beranjak dewasa.
Kini fungsinya pun tak jauh berbeda. Pagi-pagi begitu sampai di kantor, acara pertama pasti ke toilet. Tak lupa membawa communicator untuk buka-buka email pribadi atau jejaring sosial memanfaatkan hotspot kantor. Tak jarang aku lupa bahwa hajatku sudah terbuang semua karena keasyikan online. Paling sering kegiatan itu terhenti oleh teriakan pelukis antri yang mau mandi. "Beol apa tidur hoooi...!!"
Temanku di kantor juga sama tuh. Setiap kali ke toilet bukannya bawa tisu tapi koran. Kalo stafku yang cewek lain lagi, ke toilet perabotan dan kosmetik ikut diboyong juga. Atau kalo lagi ribut dengan cowoknya di telepon, tempat favoritnya juga toilet. Biar kalo jengkel, hapenya tinggal diceburin ke kloset kali yah..?
Tapi ada satu yang tidak berubah dari dulu sampai kini. Apapun wujud toiletnya, aku tidak punya posisi lain selain jongkok. Dibilang kampungan juga biarin...
Apa fungsi lain toilet untuk anda..?
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih