18 Maret 2009

Jalanan Makin Penuh Anak-Anak

Mengantar si bos ke bandara, aku lihat semakin banyak anak kecil di jalanan Jokja. Panas matahari di perempatan penuh lalu lalang kendaraan bukan tempat mereka. Tapi kenapa mereka lari ke jalan..?

Desakan ekonomi dan kemiskinan lik...

Itu bukan alasan. Otak anak-anak belum saatnya memikirkan itu. Seberat apapun beban ekonomi, tidak pada tempatnya orang tua memaksa anak berada disana. Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar. Bermain di sela-sela lalu lintas padat kira-kira apa yang akan mereka peroleh..?

Waktu kecil kamu juga tukang repek, lik...

Walau bisa dikatakan ada motif ekonomi, tapi duniaku masa lalu berbeda dengan sekarang. Dulu anak 10 tahun sudah ke hutan cari kayu bakar, angon kambing atau cari belut di sawah. Itu karena dunia bermain mereka ada disana. Banyak pembelajaran tentang kehidupan yang diperoleh dari alam bebas. Andai saja dulu sudah ada timezone atau playground, mungkin jempol kakiku tak akan kenal yang namanya ular kadut.

Kalo peduli jangan pelit dunk, lik...

Ini bukan masalah pelit atau tidak. AKu memang tak pernah mau memberikan sekedar uang logam kepada mereka. Buatku itu tak mendidik. Koin yang nilainya tak seberapa akan sangat merusak pola pikir mereka. Kalo mereka sudah merasa enaknya dapat uang dijalanan hanya dengan modal belas kasihan, apa mereka akan menjadi manusia yang ulet mengusahakan taraf hidup suatu saat nanti. Nilai nominalnya tidak sebanding dengan akibat akan semakin banyaknya orang tua yang memaksa anak bahkan bayi ikut ke jalan untuk menjual iba. Aku kasihan dengan mereka yang tak punya. Tapi aku lebih suka memberi kepada orang miskin yang tidak suka minta-minta.

Yang tidak minta berarti mereka merasa cukup, lik...

Orang miskin yang merasa cukup, akan lebih mampu menghargai bantuan orang lain. Orang yang lebih suka meminta daripada berusaha di jalan normal hanya akan menilai bantuan orang lain tak lebih dari sekedar angka yang tertera di atas recehan. Tak akan lebih. Bahkan mereka suka melemparkan pemberian kita di depan mata kita bila dianggap terlalu sedikit. Pelecehan, katanya...

Trus, lik...

Brengsek memang orang tua sekarang...
Bikinnya mau ngasih makan malas...


0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena