Adalah Lulus Santoso, seorang pelukis yang telah menganggap mabuk adalah segalanya dalam kehidupannya. Tanpa mabuk, dia akan kehilangan segala ide dan inspirasi untuk berkarya. Tanpa minum hidupnya menjadi tiada berarti.
Aku sendiri sebenarnya tak mau tahu dengan kebiasaannya itu. Lagi pula orangnya tidak rese atau suka cari gara-gara. Hanya saja, setiap aku mengadakan event, dia pasti nungging. Jadinya mau tak mau aku harus menjadi sukarelawan medis di setiap penghujung acara. Walau badannya kecil dan aku sudah terbiasa angkat junjung karung di Pasar Beringharjo, tetap saja punya rasa sebel bila setiap acara harus selalu begitu.
Aku sendiri sebenarnya tak mau tahu dengan kebiasaannya itu. Lagi pula orangnya tidak rese atau suka cari gara-gara. Hanya saja, setiap aku mengadakan event, dia pasti nungging. Jadinya mau tak mau aku harus menjadi sukarelawan medis di setiap penghujung acara. Walau badannya kecil dan aku sudah terbiasa angkat junjung karung di Pasar Beringharjo, tetap saja punya rasa sebel bila setiap acara harus selalu begitu.
Sampai akhirnya aku pernah ajak dia ngobrol tentang kebiasaan baiknya yang menurutku jelek itu. Dan katanya, itu merupakan penghayatan atas falsafah hidup yang religius. "Hidup itu katanya cuma mampir minum, bung. Jadi bila mau menghayati hidup, ya minumlah..."
"Bagaimana kamu bisa berkarya bila terus saja minum..?"
"Nyatanya kalo ga minum, aku susah mencari inspirasi, bung. Malah ga bisa berkarya tho..?"
"Tapi lihat dong kondisi ekonomimu yang tak bisa mengejar seniman lain..."
"Bukan salahku kok. Yang salah Gusti Alloh. Itu gara-gara aku pindah rumah."
"Kok bisa..?"
"Dulu aku banyak uang. Setelah pindah rumah, Aku sudah bilang. Gus, rumahku yang sekarang disini lho. Lha kok malaikat yang bagi bagi rejeki ga disuruh ke rumahku..."
Wah susah memang ngobrol dengan orang mabuk. Lebih parahnya lagi di akhir obrolan dia sempat berpesan kepadaku. "Mas, kalo kamu ketemu adiknya Gusti Alloh, tolong kasih tahu rumahku ya..."
Nah, minggu depannya aku tuh kedatangan tamu dari Singapore. Mr Tan datang bersama bosku dalam rangka mencari lukisan. Akhirnya aku ajak mereka ke tempatnya Lulus dan besoknya Lulus nongol di galeri ngasih amplop sambil bilang, "Matur nuwun, Ko. Mr Tan borong lukisanku 15 biji."
"Terima kasih ke bosku dong. Kan dia yang ajak Mr Tan ke rumahmu. Aku cuma kasih tau doang"
Jawabannya di luar dugaanku. "Wah kamu beneran deh. Aku kan suruh kamu bilang ke adiknya Gusti Alloh, biar ajak malaikat tukang bagi-bagi duit ke rumahku. Berarti bosmu adiknya Gusti Alloh yo..."
"Ooo dasar mabok.."
hehehehehehe.. adiknya gusti alloh?
BalasHapusGambarnya beneran ya, ngupload sendiri... :-))
BalasHapusAmankan keduaaxx...
BalasHapusorang maboookkk emang konyoLLL mas klo diajak bicara..
ngomongnya pasti GJ pooLL...
wkawkakwkkaw
Ga jadi keduaxx ding.. :-(
BalasHapusckckck...parah....
BalasHapushuahaha..
BalasHapussejak kapan gusti Alloh punya sodara??
ada ada ajah y orang mabok,
perasaan tadi udah komeng ya, apa dijagal ma satpam yah...
BalasHapusorang mabuk, ada2 ajah,
sejak kapan gusti Alloh punya sodara???
wkwkwk...
achen... sabar lah, namanya juga mabok
BalasHapusbuwel...
BalasHapusemang siaran langsung neh. lagi ada event di tempatku
Irfan...
BalasHapusPengalaman pribadi yak..? :D
siroel... hehehe
BalasHapusNaila...
BalasHapusParah emang tuh orang...
Hehehe... ngobrol sama makhluk gituan jangan dimasukin ati deh...
BalasHapuswaduh, emang bener mbok tuh orang,
BalasHapusngomongnya ngelantur...hehehehehe...
parah banget
mumeeeeeeeeeet
BalasHapus::: Pasar beringhajo? R u there? ^-^
BalasHapus::: pernah tergoda mencoba? ^-^
::: lapor... ada posting seru di hime ku ^-^ foto langsung dari TKP bandung
critane ora mutu
BalasHapus