Bagi yang hidup di jalanan, tentu suka memperhatikan kreatifitas seni yang tertuang di bak belakang truk atau mikrobus. Biasanya diisi gambar seronok atau tulisan yang mengandung harapan, seperti pemburu dolar, kutunggu jandamu atau utamakan sarapan. Ada juga yang berisi peringatan, jaga jarak atau bila anda bisa membaca tulisan ini berarti anda perlu menurunkan kecepatan.
Begitu juga dengan becaknya Gandhung yang profilnya pernah aku ceritakan disini. Bila becak yang lain biasanya dihiasi gambar pemandangan atau ornamen artistik, becaknya justru penuh tempelan stiker galeriku. Pantesan ketika aku cetak stiker galeri, cukup banyak yang lenyap sebelum aku bagikan. Dan ketika aku tanya maksudnya apa, dengan enteng dia menjawab, "Tak promosiin galerimu, mas. Biar setiap orang kenal..."
Wokedeh, trims banget, ndung. Tapi sayangnya ucapan terima kasihku itu masih harus berbuntut. "Biaya promosinya aku ambil tiap bulan ya, mas..."
Begitu juga dengan becaknya Gandhung yang profilnya pernah aku ceritakan disini. Bila becak yang lain biasanya dihiasi gambar pemandangan atau ornamen artistik, becaknya justru penuh tempelan stiker galeriku. Pantesan ketika aku cetak stiker galeri, cukup banyak yang lenyap sebelum aku bagikan. Dan ketika aku tanya maksudnya apa, dengan enteng dia menjawab, "Tak promosiin galerimu, mas. Biar setiap orang kenal..."
Wokedeh, trims banget, ndung. Tapi sayangnya ucapan terima kasihku itu masih harus berbuntut. "Biaya promosinya aku ambil tiap bulan ya, mas..."
Selain itu, aku pernah tertarik dengan tulisan di becaknya, hanter...
Awalnya aku pikir dia salah tulis banter, yang maksudnya kali aja dia siyap ngebut untuk pelanggan. Tapi kayaknya ga mungkin, bila melihat bentuk huruf yang tercetak. Yakin itu huruf h asli bukannya b yang krowak dimakan usia.
Inget tulisan pemburu dollar di bak truk, aku pikir ini ada hubungannya. Mungkin dia merasa dirinya pemburu juga. Karena sering melayani tamu asing di Malioboro dia merasa perlu ikut go international. Kali aja dia tak tahu bahwa tulisan seharusnya hunter bukannya hanter.
Aku pikir bisa bikin malu bangsa nih di mata tamu asing. Makanya sebelum aku ceramahin si Gandhung soal pemahaman bahasa, aku buka-buka dulu diktat bela negara. Setelah dapat banyak refrensi, aku samperin dia dengan berapi-api.
"Becakmu ditulisin hanter, maksudmu ki opo, ndhung..?"
"Keren tho, mas..?"
"Keren gimana wong kamu ngawur gitu."
"Lha kok ngawur..?"
"Maksudmu opo..?"
"Maksudnya, kalo mase butuh transportasi, tinggal bilang atau sms aku saja. Kemanapun tujuannya, aku hanterrr..."
Wes, tamat...
Klaleph aku...
hahaha....gokilzzzz...
BalasHapuskalau tulisan di truk janda kembang..kira2 itu apa artinya?
:D
salam kenal :D
sy follow blog Anda :D
BalasHapuslink blog Anda sdh sy pasg di blog saya
BalasHapushttp://download-skydrugz.blogspot.com/
wakakaka..
BalasHapuskocaka...
aku mau di =hanter dunk..
huhuhu..
Skydrug... oks deh
BalasHapusnaila... tak anter kemana..?
BalasHapusheheheee.
BalasHapusGandhung-nya pinter..
sob, hanter saya ke lombok dong, hahaha..
BalasHapushooh, elok...
BalasHapusbikin malu
siroel...
BalasHapusbanyak lombok di bringharjo.
hihihi...
orang kecil selalu punya keunikan dalam segala hal.... itu juga yang sering disalahtafsirkan oleh orang pinter, yang cenderung meleset dalam mencandra cara berfikir orang kecil hexxx
BalasHapus