Mules

Bangun tidur pagi tadi, badan terasa banyak keluhan. Sariawan, tenggorokan sakit dan perut mules-mules. Agak bingung mencari sebab sariawannya. Soalnya aku merasa selalu mengkonsumsi jus mangga atau alpukat setiap hari. Bisa jadi aku kekurangan vitamin C yang lain neh...

Trus, untuk mulesnya aku sempat heran juga. Perasaan malam sebelumnya aku tidak makan pedas. Menu makan malamku cuma gado-gado Jokja yang cenderung manis. Tapi ingat pengalaman beberapa bulan lalu, aku jadi sedikit berpikir lain. Soalnya setelah aku ingat-ingat, di seputaran stadion Mandala Krida ga ada yang jual gado-gado sore atau malam hari.


Dulu sempat sih mendapat kasus yang hampir mirip. Pas lagi bingung memilih menu makan siang, OB ku nawarin lontong sayur. Aku damai saja melahapnya tanpa curiga. Apalagi tersaji hangat-hangat di saat perut lapar banget. Tapi setengah jam berikutnya cacing perutku mulai berontak, padahal makanannya suer tidak pedas sedikitpun. Akhirnya aku interogasi tuh OB.

"Na, kamu beli dimana lontongnya..?"

"Yang biasa, pak. Deket stadion. Sudah ga enak ya, pak..?"

"Laper banget, Na. Kenapa emang..?"

"Kirain ga enak. Tapi kok habis.."

"Besok jangan beli disitu lagi deh."

Ketika dia beranjak keluar ruangan, aku ingat sesuatu. "Eh, kamu tak suruh beli makan kok tumben ga minta uang...?"

"Kan udah dikasih uang tadi pagi, pak.."

"Itu kan buat beli sarapan tamu..?"

"Iya, pak. Tadi nyisa sebungkus, makanya saya tawarin ke bapak. Jam segini mana ada yang jualan lontong."

"Kok masih anget..?"

"Dari pagi sibuk di gudang, pak. Belum sempat beres-beres sisa sarapan di meja teras belakang. Jadinya kejemur lontongnya.."

"Nanaaaaa...."

Mulesku langsung kuadrat...