26 Mei 2010

Meluruskan Sejarah

Dari obrolan pendek dengan mbakyu Silvy disini, aku malah jadi kepikiran tentang kata sejarah. Googling sana sini akhirnya aku menemukan arti kata sejarah berdasarkan asal usul katanya berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti “Pohon”.

Makna kata pohon, pada masa lalu biasanya selalu dihubung-hubungkan dengan keturunan atau asal usul dinasti penguasa tertentu. Cerita tentang silsilah raja-raja dan dinasti ini merupakan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Seiring dengan perkembangan jaman, cerita dari luar istana pun disajikan sebagai sejarah.


Dalam khasanah bahasa Indonesia, sejarah setidaknya mengandung tiga pengertian. Pertama, sejarah adalah silsilah atau asal usul. Kedua, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Ketiga, sejarah adalah ilmu, pengetahuan dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Dalam Kamus Indonesia – Inggris, kata "sejarah" diterjemahkan sebagai history yang mengandung beberapa arti. Pertama, history merupakan kumpulan peristiwa masa lalu. Kedua, history, merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi berturut-turut dari masa lalu hingga masa sekarang, bahkan sampai masa depan. Ketiga, history merupakan suatu catatan atau deskripsi naratif dan peristiwa-peristiwa masa lalu. Keempat, history merupakan disiplin ilmu yang mencatat dan menginterprestasikan peristiwa-peristiwa masa lalu yang berkaitan dengan manusia. Kelima, history merupakan semua yang diingat tentang masa lalu dalam bentuk tulisan.

History berasal dari kata Yunani historia, yang berarti “informasi atau pencarian”. Perkataan historia menunjukkan bahwa kajian sejarah bergantung sepenuhnya kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi. Aristoteles menggunakan kata historia untuk menjelaskan suatu penelaahan sistematis mengenai seperangkat gejala alam secara kronologis.

Walau lingkupnya sudah meluber keluar istana, tetapi tetap saja kepentingan penguasa banyak bicara di ruangan itu. Sehingga seringkali terjadi pembelokan alur yang dilakukan dengan sengaja sesuai dengan kaidah teori konspirasi.

Kita tentu ingat ketika jaman orde baru lalu, dimana pengkultusan pada sosok penguasa rejim telah merasuk ke kurikulum di semua tingkatan lembaga pendidikan. Dan ketika rejim itu runtuh, kepentingan penguasa baru segera mengambil alih. Apa yang tercatat di buku sejarah sebelumnya, dengan mudah dihapus dan diganti. Sehingga apa yang diketahui tentang sejarah perjuangan bangsa akan berbeda di setiap generasi.

Setiap ganti dinasti, selalu saja ada revisi. Sejarah dengan mudah bisa ditambah ataupun dijarah. Catatan-catatan arkeologi semakin rumit ketika segalanya dipolitisir untuk kepentingan tertentu. Apalagi manusia punya budaya balas dendam. Dinasti yang runtuh akan mewariskan dendam kepada anak turunnya agar merebut kembali kekuasaan suatu saat nanti. Sehingga catatan yang saat ini dianggap baik, suatu saat bisa berubah kelam. Begitu juga sebaliknya. 

Apalagi bila kita buka tentang sejarah penjajahan sebagaimana aku bahas dengan mbakyu Silvy. Pembekalan informasi ke petugas-petugas penggali sejarah kadang juga diintervensi tanpa disadari. Sehingga selalu ada gesekan ketika dikonfrontasi dengan informasi dari pihak yang bersebrangan.

Mencoba meluruskan selurus-lurusnya juga kadang menjadi sulit. Karena penggalian sejarah biasanya dilakukan oleh badan non profit yang anggaran dananya sepenuhnya menjadi tanggungjawab negara. Sehingga mau tak mau kepentingan penguasa, walau sedikit tetap ikut terselip.

Masalah pembelokan sejarah tidak hanya terjadi di negeri kita saja. Negara semaju Amerika pun tetap saja suka mempermainkan sejarah. Hanya saja disana ada ketentuan yang memperbolehkan untuk membuka dokumen rahasia negera setelah berusia 30 tahun. Tapi siapa yang menjamin semua catatan top secret itu akan dibuka semua. Budaya tebang pilih aku yakin ikut menentukan mana yang dibuka mana yang tetap tersimpan.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pun masalah semacam ini kadang terjadi. Seperti ketika terjadi penjarahan atas perpustakaan Baghdad atau penghancuran pusat ilmu pengetahuan di Andalusia Spanyol dulu. Sejarah yang berkembang masih saja simpang siur sampai sekarang. Kaum muslim bersikukuh, pengetahuan merekalah yang dirampok orang barat yang saat itu berada dalam dekapan dark age. Sementara pihak barat selalu mengklaim semua itu hasil pemikiran mereka sendiri. Dengan alasan melihat fakta saat ini dimana teknologi mereka jauh melampaui kemampuan negara muslim.

Bahkan sampai ke masalah ketuhanan pun, kerancuan dan kesimpangsiuran sejarah tak pernah usai. Walau sama-sama agama samawi, tetap saja mereka bersikukuh dengan pendirian masing-masing. Yang merasa lebih tua menganggap ideologi yang lebih baru merupakan sempalan dan pengkhianatan dari keyakinan mereka. Sebaliknya yang muncul lebih akhir meyakini faham yang mereka bawa merupakan pelurusan dari penyelewengan yang dilakukan umat terdahulu.

Dalam lingkup yang lebih sempit, mungkin kita bisa melihat dari kebiasaan ngeblog. Tak jarang aku melihat teman yang menghapus postingan lama dari blognya, karena dianggap tidak mendukung program masa depannya. Walau lingkupnya sempit, tetap saja itu bisa dikatakan sebagai pembelokan sejarah untuk satu tujuan di masa kini atau masa depan.

Seseorang yang jatuh cinta biasanya akan membuat puisi-puisi indah untuk kekasihnya. Begitu berantem, apalagi sedang mencari gebetan baru, puisi-puisi itu segera dihapus. Ada juga teman yang awalnya begitu bangga memajang foto keluarga atau pacar di blog. Tapi ketika melihat ada teman ngeblog yang lebih menarik hati, foto-foto itu satu persatu lenyap karena takut pengejarannya gagal.

Aku sendiri menganggap blog tak hanya sekedar tempat berceloteh, tetapi juga catatan sejarah. Minimal di masa depan aku bisa tahu, tanggal sekian aku sedang memikirkan ini, hari apa aku memikirkan itu dan seterusnya. Makanya walau kadang aku sebel dengan postinganku di masa lalu, aku tak pernah mencoba untuk menghapusnya. Bahkan komentar yang paling tidak sedap sekalipun, aku tak mau mengusiknya.

Aku tak ingin terlalu muluk-muluk meluruskan sejarah bangsa. Aku hanya berusaha mempertahankan sejarahku dengan cara itu. Aku tak ingin membelokan sejarah pribadiku untuk suatu kepentingan. Toh walau catatan itu aku hapus, tetap saja alur cerita sebenarnya tak akan berubah. Aku hanya berharap keinginan kecilku ini bisa menulari orang lain tanpa harus aku berteriak-teriak.

Mari kita bicarakan sejarah dengan santai sambil ngopi tanpa harus berdebat. Apalagi menghujat. Bila seluruh komponen bangsa bisa berpikir seperti itu, aku yakin keraguan atas sebuah kisah lama tak akan terjadi lagi. Sehingga tidak ada lagi keterbalikan pemaknaan atas mitos dan fakta. Toh catatan lama itu takkan terulang kembali...

Semoga...

Ilustrasi Anjing Lupa Diri
Karya Lulus Santoso
Tujuh Bintang Art Space

10 comments:

  1. mari kita berceloteh ttg sejarah....
    tp kopinya mana nih???

    BalasHapus
  2. duh buwel di blog masih iseng.... belum memikirkan sampe menjadi sejarah... he
    meskipun thoh mo tak mo jadi sejarah juga yah...

    BalasHapus
  3. Jasmerah (jangan sekali-kali melupakan sejarah) kata Bung Karno Presiden I RI

    BalasHapus
  4. sejarah??? hemmm.... boleh boleh boleh... :D
    padahal dulu wktu skul paling sebel pelajaran sejarah xixixixixixi

    BalasHapus
  5. Sejarah? oohhh noo...oohhh yeesss!!!
    Lhoooo,,,hhheeeeemmm

    BalasHapus
  6. sejarah?

    sejarah itu penting..tai kalo denger guru ngejalis malah ngantuk --" gmna donk??

    BalasHapus
  7. Perasaan sejarah bangsa kita udah banyak yang iotak-atik deh, jadi ga sesuai lagi dengan fakta di lapangan :-(

    Btw salam kenal yah. Thanks udah mampir di blog keluargazulfadhli :-)

    BalasHapus
  8. smoga dengan ini
    sejarah bisa diluruskan yak sob
    :D

    BalasHapus
  9. pembelokan alur
    sudah menjadi rahasia umum
    dalam konspirasi
    :D

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena